Pengendalian High Power Led (HPL) Dengan Resistor

Pengendalian High Power Led (HPL) Dengan Resistor - Penyediaan power supply pada High Power Led (HPL) dengan common Led pada dasarnya sama,penambahan resistor adalah salah satu cara men driver kebutuhan arus listrik sesuai  dengan spesifikasi teknis HPL.

High Power Led

Mari kita lihat terlebih dahulu keunggulan dan kekurangan penggunaan resistor untuk mendriver keburutuhan power supply HPL

Sesuai dengan fungsinya, resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk menghambat arus listrik, dengan demikian arus yang melewatinya dapat kita atur berapa besarnya.,namun besar disipasi Pada Resistor juga perlu di perhatikan. dibawah ini akan di jelaskan lebih detail.

Di dalam rangkaian, resistor dipasangkan seri (bukan paralel) dengan HPL. Besarnya arus yang melewati resistor tersebut dapat kita hitung dengan  menggunakan rumus sesuai hukum ohm yaitu "Resistansi atau hambatan berbanding lurus tegangan yang diberikan dan berbanding terbalik dengan kuat arusnya.

 Resistansi(R) = Tegangan (V) / Kuat Arus (I)

Perlu diingat bahwa saat menggunakan resistor sebagai pengatur kuat arus listrik yang akan digunakan untuk menyalakan HPL adalah resistor harus dipasangkan seri dengan HPL.Lalu bagaimana dengan topologi rangkaian HPL paralel dan topologi kombinasi antara seri-paralel? Pada intinya adalah topologi paralel dan topologi kombinasi antara seri-paralel itu sama dalam hal perhitungan nilai resistor. Kita akan bahas persoalan ini setelah kita memahami terlebih dahulu menggunakan resistor dengan topologi seri. 

Contoh apabila kita mempunyai Power Supply Aki DC (V Driver) sebesar 6V, dan kita ingin mengalirkan listrik ke 1 Watt HPL dengan spesifikasi 

Forward Voltage (V f) = 3V dan

Continuous Current (I) = 700mA = 0,7A; untuk

selanjutnya kita sebut V f adalah V HPL, dan I adalah IHPL. Perhitungan untuk mencari nilai resistansi dari resistor-nya:

R = V / I

R = (V Driver – V HPL ) / IHPL

R = (6V – 3V) / 0,7A

R = 3 / 0,7A

R =  4.28 Ohm,atau yang tersedia di pasaran 4.3 Ohm (secara teoritis)

Disipasi Daya Pada Resistor

Disipasi Daya (P) = Voltase (V) x Kuat Arus (I)

Dimana satuan yang digunakan oleh Disipasi Daya

adalah Watt (W) .

Sehingga dalam contoh perhitungan di atas, maka kita

dapat menghitung:

P = V x I

P = (V Driver – V LED ) x IHPL

P = (6V – 3V) x 0,7A

P = 3V x 0,7A

P = 2.1 W

Dengan demikian kita dapat menggunakan resistor dengan kemampuan 2.1 W disarankan menggunakan 3 W . Bagaimana kalau kurang dari itu? Maka resistor akan panas dan kemudian rusak. Jika hal itu terjadi, maka kemungkinan bisa saja nilai resistansinya berubah (secara otomatis kuat arus listrik akan mengalir tanpa kendali) bahkan yang lebih fatal adalah terjadi kebakaran. Ya, tentunya kita sering melihat contoh perhitungan seperti di atas di banyak halaman di internet. Apakah ada yang salah? Tentu tidak, secara teoritis di atas kertas itu betul. Namun ada baiknya bila kita berkutat secara teoritis terlebih dahulu. Keadaan di atas adalah keadaan ideal, dalam arti

selama besarnya V Driver = 6V maka IHPL yang melewati HPL akan tetap bernilai 0,7A atau 330mA.Bagaimana jadinya apabila V HPL nilainya kurang atau lebih daripada 6V? Akankah HPL  juga akan tetap bernilai sama? Mari kita lihat perhitungannya di bawah ini.

Seandainya V Driver = 5V , maka:

I HPL = (V Driver – V HPL) / R

I HPL = (5V – 3V) / 4.3 Ohm

I HPL = 2 / 4.3 Ohm

I HPL = 0,2A = 465 mA

Seandainya V Driver = 6V , maka:

I HPL = (V Driver – V HPL) / R

I HPL = (6V – 3V) / 4.7 Ohm

I HPL = 3 / 4.3 Ohm

 I HPL = 0,3A = 697 mA

Dari perhitungan di atas, apabila IHPL = 465mA maka dapat disimpulkan bahwa nyala HPL akan jadi lebih redup; sedangkan apabila HPL = 697 mA maka nyala LED akan jadi lebih terang .

HPL  adalah komponen elektronik yang dikendalikan berdasarkan Kuat Arus, bukan Voltase! Itu yang harus ditanamkan baik-baik dalam benak kita saat berurusan dengan HPL

Dalam realitanya, yang harus kita perhatikan adalah

Continuous Current (I HPL ). Apabila spesifikasi dari pabrik menyebutkan nilai I HPL yang dibutuhkan adalah 700 mA yang perlu diingat lagi, saat diberikan Kuat Arus sebesar 700 mA  maka Voltase yang dibutuhkan HPL bukan lagi 3V melainkan mungkin 2,7-2,8V; hal ini tidak dapat dihitung secara teoritis melainkan harus dicoba ke dalam rangkaian menggunakan HPL yang akan kita pakai dan diukur secara langsung dengan menggunakan Voltmeter dan Amperemeter, atau Multimeter (biasanya gabungan antara Voltmeter, Amperemeter, dan Ohmeter). Rangkaian yang dimaksud adalah rangkaian  lebih baik menggunakan Variable Resistor agar lebih mudah dalam melakukan penyesuaian kuat arus yang dapat kita baca melalui Amperemeter dengan merubah-rubah nilai Variable Resistor dan Pastikan Juga kenaikan Arus tidak diikuti panas yang berlebihan,Sehingga LifeTime HPL menjadi lebih pendek

CakJie 23:55:00 58 Komentar

Related Posts

Pengendalian High Power Led (HPL) Dengan Resistor

4/ 5

Oleh CakJie